[KOMIK] Bermain Bersama CengHar Vol. 01 karya Harlis Surdana Kasyun

by - Sabtu, Desember 09, 2017






Prolog

Membaca ibarat kondisi air laut, ada pasang dan surutnya. Ada kalanya semangat baca, ada kalanya males baca. Meskipun demikian, aktivitas baca tidak boleh berhenti. So, di saat mulai jenuh baca bacaan yang isinya tulisan, ganti dengan bacaan yang isinya gambar. Salah satunya buku kocak ini.




 

Judul : Main Bareng CengHar (Aceng dan Harlis) vol.1
Penulis : Harlis Surdana Kasyun
Penerbit : Pastel Books
Cetakan : Pertama, Februari 2015
Tebal : 100 halaman
Jenis Buku : Komik
Genre : Fiksi/Komedi/religi-islam
Kategori Pembaca : Remaja/segala umur
Harga asli

BLURB

Kagak Ada Blurb, ada pun endorse dari pembaca yang entah siapa  

Ringkasan Isi

Komik lokal ini mengisahkan tentang kekocakan kehidupan dua boncel gokil seumuran SD dalam menjalani kehidupannya. Berkisah tentang kekonyolan Aceng dan Harlis, tokoh sentral dalam komik ini. Disajikan dalam bentuk komik dua panel setengah, komik ini sukses bikin geeeerrrrr... para pembaca ditiap lembarnya. Beberapa cerita habis dalam satu lembar dengan punch line yang keren. Meskipun mengetengahkan kekonyolan anak SD dalam menjalani hari-harinyadi rumah, di sekolah, atau saat kumpul dengan temen-temennya, komik ini juga menyisipkan muatan Islam seperti kutipan Quran, sehingga tidak hanya lucu, tapi bikin adem yang membacanya.

Review

Jujur, saat bisa menuntaskan komik ini, saya merasa tidak menyesal ketika memboyongnya, Bahkan malah merasa kuper baru tahu bahwa Indonesia punya karya yang seperti ini.

Bertutur tentang keseharian dua tokoh sentral yaitu si Aceng dan Harlis, sukses membuat saya ketawa guling-guling disetiap lembarnya. Kekonyolan-kekonyolan kisahnya dalam komik ini sukses bikin sakit perut. Saat membaca ini membuat saya ingat akan Upin dan Ipin, hingga saya menyebut nya ‘Inilah si Upin Ipinya Indonesia’. Bukannya bermaksud menyama-nyamakan komik ini dengan Upin Ipin, jujur 100% ceritanya beda kok. Hanya kebetulan mengisahkan dua anak kecil yang jail juga. Serunya, hampir semua kekonyolan yang diceritakan dalam komik ini khas generasi 90-an. Kenapa? Ketika komik ini dibaca adik saya yang istilahnya generasi zaman now, dia bingung, sisi lucunya di mana. :D, Saya merasa nostalgia dengan kekonyolan bermain tembak-tembakan kertas di kelas, sewa gimbot, mainan cabutan, dan mengejar pesawat terbang kemudian minta ....DUIT (hahaha... dulu waktu saya kecil juga seperti itu, entah siapa yang menyebarkan Hoax bahwa pesawat terbang itu bawa duit, Lucunya kita anak kecil ya nurut saja).  Hingga saya sempat nebak pasti ini yang buat komik ini generasi 90-an juga.

Menggunakan format dua panel, (dua panel setangah) komik ini sukses membuat saya mengacungkan empat jempol. Mengapa? Tidak biasanya komik mampu menciptakan “geeerr...” hanya dengan dua panel. Biasanya, komik yang selama ini saya temui, selain full panel, komik yang sekali habis cerita dalam satu lembar berformat empat panel (misalnya kobo chan) sampai tiga panel (komikus Nozaki). Nah komik ini cuman dua panel. Jadi si pembuat komik harus bisa meringkas cerita  di panel pertama, dan memunculkan “geeer...” di panel kedua. Ini susah lho. Dan si mas Kasyiun mampu menciptakkannya!! Saluut.



Saya yakin waktu komik ini keluar, berbarengan dengan bulan puasa, mengapa? Karena ini dalam komik ini juga memuat kekonyolan di bulan puasa. Meskipun demikian, komik ini layak baca terlepas dari bulan Ramadhan. Keusilan mereka dalam mengerjai tokoh lain dan seperti Pak Kaji, membuat selalu ingin tertawa. Menurut si empunya yang bikin komik ini, kisah-kisah yang tersaji merupakan kumpulan kisah yang pernah dia bagi di fanpage-nya (facebook). Dapat dikatakan buku ini adalah edisi cetaknya. 

Meskipun selalu membuat saya tertawa sendiri, beberapa kisah ada yang tidak saya pahami, selain itu kemunculan tokoh-tokoh yang tanpa ba-bi-bu perkenalan, langsung muncul ada juga bikin bingung. Bisa jadi tokoh-tokoh tersebut sudah sering dimunculkan di fanpage-nya. Jadi para pembaca setia di fanpage pasti sudah paham tentang karakter tokoh tersebut.  Meskipun demikian, tidak mengurangi rasa suka saya pada komik ini.

Selain si duo racun Aceng dan Harlis, tokoh yang saya sukai di sini adalah Pak Kaji. Ya, tokoh yang bisa diandalkan untuk menakhlukkan keusilan mereka, namun juga sering menjadi korbannya. Saya harap komik ini mendapat apresiasi dari pembaca lokal ditengah gempuran komik luar dengan nilai-nilai yang bertabrakan dengan nilai lokal masyarakat Indonesia. Dengan demikian, ada kesempatan buat mas Kasyiun untuk menserialisasi komik ini.

Setelah saya timbang-timbang saya menjatuhkan nilai 



 untuk komik ini. Apakah saya ada niatan untuk beli lagi jika ada lanjutannya,? Ya saya bersedia, apalagi saya mendapat informasi bahwa ada buku keduanya. Jadi mari berburu!! So  tetap Stay Tune!!

You May Also Like

1 Comments

ayo coment, tak tunggu